Tangis Hentikan Pencarian Korban Longsor Depok Trenggalek
Kategori: peristiwa |
Dipublikasikan pada: 26 May 2025
Sekretaris Daerah (Sekda) Trenggalek, Edy Soepriyanto, mengumumkan penghentian operasi Search and Rescue (SAR) bencana tanah longsor di Desa Depok. Keputusan ini diambil setelah tujuh hari pencarian intensif yang dilakukan oleh tim gabungan. Pertimbangan utama penghentian operasi SAR ini adalah tidak adanya lagi laporan orang hilang serta kondisi cuaca yang semakin memburuk.
Edy Soepriyanto menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh tim SAR gabungan yang terdiri dari berbagai unsur, termasuk TNI, Polri, BPBD, relawan, dan masyarakat setempat. Ia juga menyampaikan rasa duka cita yang mendalam kepada keluarga korban atas musibah yang terjadi. Pemerintah daerah akan terus berupaya memberikan dukungan dan bantuan kepada keluarga korban serta masyarakat terdampak longsor.
Meskipun operasi SAR dihentikan, pemantauan dan kewaspadaan terhadap potensi longsor susulan tetap ditingkatkan. Masyarakat diimbau untuk selalu berhati-hati, terutama saat hujan deras mengguyur wilayah tersebut. Pemerintah daerah juga akan melakukan evaluasi terhadap penyebab longsor serta mengambil langkah-langkah pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.
Selain itu, pemerintah daerah juga akan fokus pada pemulihan infrastruktur yang rusak akibat longsor. Beberapa fasilitas umum seperti jalan, jembatan, dan saluran irigasi mengalami kerusakan yang cukup parah. Perbaikan infrastruktur ini diharapkan dapat mempercepat pemulihan ekonomi masyarakat serta mempermudah aksesibilitas wilayah terdampak longsor.
Bencana longsor di Desa Depok menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Alih fungsi lahan, penebangan hutan secara ilegal, serta kurangnya kesadaran masyarakat terhadap potensi bencana alam dapat menjadi faktor pemicu terjadinya longsor. Oleh karena itu, diperlukan kerjasama dari semua pihak untuk menjaga lingkungan serta meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana.