Revitalisasi Aset Trenggalek, Momentum Kebangkitan UMKM Lokal
Kategori: pemerintah |
Dipublikasikan pada: 10 May 2025
Aset-aset yang terbengkalai di Trenggalek akan segera dihidupkan kembali menjadi pusat oleh-oleh yang representatif. Inisiatif ini digagas oleh Novita Hardini, yang menggandeng Ajik Krisna, seorang tokoh yang dikenal dengan kepeduliannya terhadap pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Langkah ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengoptimalkan potensi daerah sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Transformasi aset tak berfungsi ini menjadi sentra oleh-oleh bukan hanya sekadar perubahan fisik, tetapi juga upaya untuk mengangkat produk-produk lokal Trenggalek ke level yang lebih tinggi. Dengan adanya pusat oleh-oleh yang terpusat, wisatawan dan masyarakat lokal akan lebih mudah menemukan berbagai produk unggulan Trenggalek. Hal ini tentu akan berdampak positif pada peningkatan penjualan dan pengembangan UMKM.
Novita Hardini mengungkapkan bahwa revitalisasi ini merupakan bagian dari komitmennya untuk memajukan perekonomian Trenggalek. Ia percaya bahwa dengan dukungan yang tepat, UMKM lokal dapat bersaing di pasar yang lebih luas. Kerjasama dengan Ajik Krisna diharapkan dapat memberikan sentuhan kreatif dan inovatif dalam pengembangan sentra oleh-oleh ini.
Ajik Krisna sendiri menyambut baik inisiatif ini dan menyatakan kesiapannya untuk memberikan pendampingan dan pelatihan kepada para pelaku UMKM Trenggalek. Ia berharap sentra oleh-oleh ini dapat menjadi wadah bagi para pelaku UMKM untuk mengembangkan produk mereka dan meningkatkan kualitasnya. Dengan demikian, produk-produk Trenggalek tidak hanya diminati di dalam negeri, tetapi juga dapat menembus pasar internasional.
Proyek revitalisasi ini diharapkan dapat segera terealisasi dan memberikan dampak positif bagi perekonomian Trenggalek. Sentra oleh-oleh ini diharapkan menjadi ikon baru Trenggalek yang menarik wisatawan dan meningkatkan citra daerah. Lebih dari itu, diharapkan pula mampu membangkitkan semangat kewirausahaan di kalangan masyarakat Trenggalek.