Remaja Trenggalek: Dulu Tertinggi Perkawinan Anak, Kini Bagaimana?
Kategori: peristiwa |
Dipublikasikan pada: 09 May 2025
Angka perkawinan anak di Kabupaten Trenggalek sempat mencuri perhatian karena menjadi salah satu yang tertinggi di Jawa Timur. Hal ini tentu menjadi perhatian serius berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah, tokoh masyarakat, hingga lembaga swadaya masyarakat yang fokus pada isu perlindungan anak. Lantas, bagaimana kabar perkawinan anak di Trenggalek saat ini? Apakah upaya-upaya yang telah dilakukan berhasil menekan angka tersebut?
Pemerintah Kabupaten Trenggalek terus berupaya menekan angka perkawinan anak melalui berbagai program dan kebijakan. Salah satunya adalah dengan meningkatkan sosialisasi mengenai dampak negatif perkawinan anak, baik dari segi kesehatan, pendidikan, maupun sosial ekonomi. Selain itu, pemerintah juga memberikan pelatihan keterampilan kepada remaja putri agar memiliki bekal untuk mandiri secara ekonomi.
Peran serta masyarakat juga sangat penting dalam mencegah perkawinan anak. Tokoh agama, tokoh masyarakat, dan keluarga memiliki peran sentral dalam memberikan pemahaman kepada anak-anak tentang pentingnya pendidikan dan meraih cita-cita. Mereka juga harus memberikan dukungan moral dan material agar anak-anak tidak terpaksa menikah dini karena faktor ekonomi.
Meskipun berbagai upaya telah dilakukan, tantangan dalam menekan angka perkawinan anak di Trenggalek masih cukup besar. Faktor budaya dan ekonomi masih menjadi penyebab utama terjadinya perkawinan anak. Selain itu, kurangnya akses terhadap informasi dan layanan kesehatan reproduksi juga menjadi faktor pendukung.
Dengan kerja keras dan sinergi dari semua pihak, diharapkan angka perkawinan anak di Trenggalek dapat terus ditekan. Masa depan anak-anak Trenggalek harus dijamin agar mereka dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, serta meraih cita-cita mereka. Perkawinan anak akan menghambat potensi mereka.