**Nasib Tragis Pernikahan Dini di Trenggalek Dulu Tertinggi Kini Bagaimana**

Kategori: peristiwa | Dipublikasikan pada: 08 May 2025

Kabupaten Trenggalek pernah mencatatkan diri sebagai daerah dengan angka pernikahan anak tertinggi di Jawa Timur. Kondisi ini tentu memprihatinkan karena pernikahan usia dini membawa dampak buruk bagi berbagai aspek kehidupan, terutama bagi kesehatan fisik dan mental anak-anak yang belum siap secara emosional maupun finansial untuk membina rumah tangga. Lantas, bagaimana kabar pernikahan anak di Trenggalek saat ini? Apakah upaya-upaya pencegahan yang telah dilakukan membuahkan hasil signifikan?

Pemerintah Kabupaten Trenggalek bersama berbagai pihak terkait terus berupaya menekan angka pernikahan anak melalui berbagai program sosialisasi dan edukasi. Program-program ini menyasar langsung kepada masyarakat, terutama remaja, orang tua, tokoh agama, dan tokoh masyarakat. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya pernikahan dini dan memberikan pemahaman tentang pentingnya pendidikan serta perencanaan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak.

Selain itu, pemerintah daerah juga berupaya memperkuat regulasi dan penegakan hukum terkait pernikahan anak. Hal ini dilakukan dengan menggandeng aparat penegak hukum dan lembaga perlindungan anak untuk menindak tegas pelaku pernikahan anak serta memberikan pendampingan kepada korban. Upaya-upaya ini diharapkan dapat memberikan efek jera bagi pelaku dan mencegah terjadinya kasus pernikahan anak di masa mendatang.

Meskipun berbagai upaya telah dilakukan, tantangan dalam menekan angka pernikahan anak di Trenggalek masih cukup besar. Faktor ekonomi, budaya, dan kurangnya akses terhadap pendidikan menjadi beberapa penyebab utama terjadinya pernikahan anak. Oleh karena itu, diperlukan kerja sama yang lebih intensif dari berbagai pihak untuk mengatasi akar permasalahan ini secara komprehensif.

Dengan komitmen dan kerja keras bersama, diharapkan angka pernikahan anak di Trenggalek dapat terus menurun dan generasi muda dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Pemerintah daerah, masyarakat, dan semua pihak terkait harus terus bersinergi untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi anak-anak agar mereka dapat meraih impian dan cita-cita mereka tanpa harus terbebani oleh pernikahan dini.