Bendungan Bagong Trenggalek Terhambat Sengketa Lahan, Impian Terancam Tertunda
Kategori: peristiwa |
Dipublikasikan pada: 18 Apr 2025
Pembangunan Bendungan Bagong di Trenggalek menghadapi kendala serius akibat pembebasan lahan yang belum tuntas. Kurang lebih 30 hektar lahan masih belum berhasil dibebaskan, menghambat kelancaran proyek strategis ini. Padahal, bendungan ini diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat sekitar, terutama dalam hal irigasi dan pengendalian banjir.
Proses pembebasan lahan memang seringkali menjadi tantangan dalam pembangunan infrastruktur. Negosiasi dengan pemilik lahan bisa memakan waktu dan menemui jalan buntu jika tidak ada kesepakatan harga. Pemerintah daerah Trenggalek terus berupaya mencari solusi terbaik agar pembebasan lahan dapat segera diselesaikan.
Bendungan Bagong merupakan proyek vital yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian di Trenggalek. Dengan adanya bendungan, pasokan air untuk irigasi akan lebih terjamin, sehingga petani dapat bercocok tanam sepanjang tahun. Selain itu, bendungan ini juga berfungsi sebagai pengendali banjir, melindungi wilayah Trenggalek dari bencana alam.
Keterlambatan pembangunan bendungan ini tentu menimbulkan kekecewaan bagi masyarakat. Mereka berharap pemerintah dapat segera mengatasi kendala pembebasan lahan agar proyek ini dapat segera diselesaikan. Manfaat bendungan ini sangat besar, sehingga sangat disayangkan jika pembangunannya terhambat.
Pemerintah daerah Trenggalek berkomitmen untuk terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk pemilik lahan, agar pembebasan lahan dapat segera diselesaikan. Diharapkan, dengan adanya komunikasi yang baik dan solusi yang adil, pembangunan Bendungan Bagong dapat segera dilanjutkan dan memberikan manfaat bagi masyarakat Trenggalek.